Rabu, 02 November 2011

Mahasiswa Tegal Lawan Koruptor

Kamis, 09/12/2010, 17:24

Ratusan Mahasiswa Gelar Demo Satukan Tekat Lawan Korupsi

Riyanto Jayeng













Sekda Kota Tegal, Edi Pranowo menyampaikan dukungan pemberantasan korupsi ditengah-tengah para demonstran. (FT: Riyanto Jayeng)









PanturaNews (Tegal) - Peringatan Hari Anti Korupsi yang jatuh pada 09 Desember 2010 di Kota Tegal, Jawa Tengah, diwarnai dengan aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa dari berbagai kelompok aktifis di Alun-alun Kota Tegal, Kamis 09 Desember 2010.

Para pendemo menuntut kepada Pemkot Tegal, agar mendukung pemberantasan tindak korupsi dan menciptakan pemerintahan yang bersih dari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Dalam pers releasenya, kelompok yang mengaku aktifis mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), PMII, KAMMI, IMM, BEM STAIBN Slawi, BEM UPS Tegal, Barisan Antikorupsi Indonesia (BAKIN), GNPK, LAP3 Teratai, Teater Songo, Sapma PP, dan Koti PP Kabupaten Tegal yang tergabung dalam Aliansi Tegal Anti Korupsi itu, menyatakan tekadnya akan melawan segala bentuk tindak korupsi yang terjadi di Indonesia, khususnya di wilayah kota dan Kabupaten Tegal.

Rombongan aksi unujuk rasa yang sebelumnya dipusatkan di Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal itu selanjutnya bergabung dengan massa unjuk rasa yang berpusat di kawasan Monumen Gerakan Banteng Negara (GBN) di Procot, Kabupaten Tegal.

Di Balaikota Tegal, kelompok massa unjuk rasa yang sebelumnya minta ditemui oleh Walikota Tegal, H Ikmal Jaya SE Ak itu hanya ditemui Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal, Edi Pranowo SH MM, karena Walikota sedang tidak berada di tempat. Pada kesempatan itu, Edi Pranowo menyampaikan dukungannya untuk upaya-upaya pemberantasan tindak korupsi.

“Kami sangat mendukung tindakan tegas terhadap pelaku korupsi di lingkungan Pemkot Tegal. Kami juga mendukung sikap tegas para relawan maupun LSM yang memantau kinerja Pemkot Tegal dalam kaitannya dengan tindak korupsi,” kata Edi.

Pada kesempatan itu, salah seorang aktifis dari Universitas Panacasakti Tegal, Indra Pras Ciptawan mengatakan, akan melawan segala bentuk tindak korupsi yang menjangkiti birokrasi pemerintahan baik di lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Sebab menurutnya, korupsi adalah penyakit masyarakat yang paling dahsyat.

“Kami menghimbau kepada pemerintah Indonesia, khususnya Kepolisian dan KPK, agar kembali menuntaskan kasus bailout century, menjerat Gayus, tersangka kasus mafia pajak dengan pasal yang memberatkan bukan dengan pasal gratifikasi, seret pelaku korupsi di kabupaten Tegal yang sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh penegak hukum, awasi mafia pertanahan di Kabupaten Tegal, selidiki tikus-tikus di dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tegal, bersihkan bumi pertiwi dari bahaya laten Korupsi,” tandas Indra.

Sementara, kordinator aksi Bambang Asmoyo mengatakan, tindak korupsi merupakan kejahatan yang sangat luar biasa, oleh karenanya penanganannya pun harus dengan cara-cara yang luar biasa.

Pendemo “Paksa”Sekda Berorasi



Thursday, 09 December 2010

TEGAL (SINDO) – Ratusan pengunjuk rasa dari berbagai elemen mahasiswa dan organisasi kepemudaan menggelar aksi peringatan Hari Antikorupsi di depan kantor pemerintahan Kota Tegal, kemarin.

Elemen tersebut antara lain gabungan dari GMNI, HMI,PMII, KAMMI,IMM,BEM STAIBN Slawi, BEM UPS Tegal, Barisan Antikorupsi Indonesia (BAKIN), GNPK, LAP3 Teratai, Teater Songo, Sapma PP, dan Koti PP Kabupaten Tegal.Dalam aksinya,mereka menyatukan suara untuk membebaskan Kota Tegal dari korupsi. Aksi yang sebelumnya berangkat dari Pantai Alam Kota Indah (PAI) Tegal menuju sejumlah titik aksi lainnya, yakni di depan Balai Kota Tegal, Pemkab Tegal dan berakhir di seputar Gerakan Banteng Nasional (GBN) Slawi.

Dalam aksinya, mereka tak henti-hentinya meneriakkan yelyel yang menyatakan agar Tegal harus bebas dari korupsi.Terlebih saat pengunjuk rasa menggelar aksinya di depan Balai Kota Tegal. “Kami mohon Wali Kota atau Sekda menghadap kami untuk menyatakan agar Tegal bebas korupsi,“ kata salah satu orator Bangun, Riski Dermawan, di Tegal kemarin. Beberapa menit kemudian, Sekda Tegal Edy Pranowo,sebagai perwakilan pemerintah setempat, keluar menemui massa di dalam pagar lingkungan kantor, sementara para pendemo berada di luar.

Massa kemudian memaksa Sekda keluar dan berada di tengahtengah mereka.Setelah ada jaminan keselamatan, Edy menuruti kemauan pengunjuk rasa. “Saya mewakili pemerintahan setempat merasa senang dengan kegiatan semacam ini, bahkan pemerintah ikut mendukung,”tandasnya. Demo peringatan Hari Antikorupsi juga terjadi di Kabupaten Tegal. Seperti halnya aksi di Kota Tegal, massa yang sama memaksa Sekda Kabupaten Tegal berorasi menyatakan Kabupaten Tegal harus bebas dari korupsi, baik yang dilakukan pemerintah maupun kalangan swasta.

Koordinator aksi Bambang Asmoyo mengatakan korupsi merupakan kejahatan luar biasa.Karena itu, penanganannya harus dengan cara yang luar biasa. Korupsi dilakukan secara sistematis dan merusak sendi-sendi peradaban bangsa. “Korupsi merugikan kepentingan rakyat banyak dan harus segera diberantas. Jangan hanya janji-janji,”tandasnya. Di Brebes, aksi serupa dilakukan di halaman Pemkab Brebes yang dilakukan oleh LSM Gerakan Berantas Korupsi (Gebrak) Brebes. Mereka menuntut agar KPK segera melakukan penanganan lebih serius terhadap kasus korupsi yang ada di Brebes. (akrom hazami)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Template by NdyTeeN